Aplikasi Kontrol Sun Tracker
(Tirai OTOMATIS)
(Tirai OTOMATIS)
1. Tujuan [Kembali]
2. Daftar Alat [kembali]- Praktikan dapat mengoperasikan mikrokontroller arduino
- Praktikan dapat mengkombinasikan beberapa sensor dan komponen lainnya sehingga dapat digunakan sebagai alat
- Praktikan dapat mengaplikasikan sensor dan mikrokontroller dalam kehidupan sehari-hari
Komponen-komponen yang digunakan yaitu:
- LDR
- Arduino UNO
- Motor DC
- 10k ohm resistor
- LCD LM016L
- Connecting wires
3. Landasan Teori [kembali]
A. Arduino
Arduino adalah mikrokontroller
single-board yang bersifat open-source.Untuk saat ini, arduino merupakan
mikrokontroller yang laris di pasaran. Selain karena harganya yang
murah dan mudah digunakan, sifat open-source pada arduino membuat
arduino berkembang sangat cepat. Selain itu, tutorial dan forum diskusi
tentang arduino sangat banyak. Dari proyek sederhana hingga proyek yang
rumit. Sehingga arduino menjadi pilihan utama dari berbagai pihak untuk
membuat sebuah sistem automasi.
B. LDR
LDR (Light Dependent Resistor)
merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa
nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin
menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang
mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin
besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Umumnya Sensor LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm pada saat dalam kondisi sedikit cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kondisi terkena banyak cahaya. Tak heran jika komponen elektronika peka cahaya ini banyak diimplementasikan sebagai sensor lampu penerang jalan, lampu kamar tidur, alarm dan lain-lain.
LDR berfungsi sebagai sebuah
sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian elektronika seperti saklar
otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka arus
listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim
cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering
digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar
tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter
kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Prinsip kerja LDR sangat
sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR
dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan
menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya
yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan
semakin membesar.
Sensitivitas
Sensitivitas
Sensitivitas
photodetector adalah hubungan antara cahaya yang jatuh pada perangkat dan
sinyal output yang dihasilkan. Dalam kasus fotosel, seseorang berurusan dengan
hubungan antara cahaya yang datang dan resistensi sel yang sesuai.
Spectral Response
Seperti mata
manusia, sensitivitas relatif sel fotokonduktif tergantung pada panjang
gelombang (warna) dari cahaya yang datang. Setiap jenis bahan fotokonduktor
memiliki kurva respons spektral yang unik atau plot respon relatif dari fotosel
versus panjang gelombang cahaya
C. Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah
bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar.
Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting
yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator(Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada
prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk
bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan
yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub
selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke
utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub
selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub
utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan
pergerakan kumparan berhenti.
D. LCD
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk
menampilkan
output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran
pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari
kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda
transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).
4. Cara Kerja Rangkaian [kembali]
1 LDR dan 1 resistor 10KΩ terhubung dalam
mode pembagi tegangan dan output diberikan ke 1 pin input Analog Arduino pada
pin AD0. Agar motor DC dapat bergerak, maka diberikan input pada PWM yang
berasal dari pin digital IO11 pada arduino.
LDR digunakan sebagai sensor cahaya utama.
Program yang digunakan pada arduino diunggah ke mikrokontroler. Ketika LDR
merasakan jumlah sinar matahari yang jatuh pada mereka, sehingga motor DC
berputar sesuai dengan berapa intensitas matahari yang jatuh pada LDR.
Tirai akan terbuka apabila LDR menerima cahaya lebih banyak. Begitu sebaliknya, tirai
akan tertutup apabila LDR menerima cahaya lebih sedikit.
#include <LiquidCrystal.h>
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(7, 6, 5, 4, 3, 2); // menentukan pin lcd
int x = 9; // deklarasikan pin motor
int y = 8; //deklarasikan pin motor
void setup() {
// set up the LCD's number of columns and rows:
lcd.begin(16, 2); // menentukan lcd 16 kolom 2 baris
pinMode (x,OUTPUT); //menentukan pin output
pinMode (y,OUTPUT); //menentukan pin output
// Print a message to the LCD.
lcd.setCursor(1,0); // set cursor lcd di baris 1
lcd.print("Ldr out= "); // menampikan tulisan
}
void loop ()
{
int ldr= analogRead(A0); // membaca sensor
if (ldr == 975) // pernyataan kondisi
{
digitalWrite (x,HIGH); // set pin x HIGH
digitalWrite (y,LOW); // set pin y LOW
delay(1000); // tunda 1 detik
digitalWrite (x,LOW); // set pin x low
digitalWrite (y,LOW); // set pin y low
lcd.setCursor(1,1); // set lcd pada kolom1 baris 1
lcd.print("Tirai Tertutup"); // menampilkan kalimat
delay(1000); // tunda 1 detik
lcd.clear(); // bersihkan lcd
}
else // pernyataan lainnya
{
digitalWrite (x,LOW); // set pin x low
digitalWrite (y,HIGH); // set pin y high
delay(1000); // tunda 1 detik
digitalWrite (x,LOW); // set pin x low
digitalWrite (y,LOW); //set pin y low
lcd.setCursor(1,1); // set lcd kolom1 baris 1
lcd.print("Tirai Terbuka"); // menampilkan kalimat
delay(1000); // tunda 1 detik
lcd.clear(); // bersihkan lcd
}
lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(ldr);
}
6. Flowchart [kembali]
7. Video [kembali]
8. Link Download [kembali]
- Simulasi Proteus klik disini
- Listing Program klik disini
- Video klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar